"This is Nirvana Met Kittie, A Raw Grunge Heavy Punk-Rock With A Girl On The Mic"



This is Nirvana met Kittie, a raw grunge heavy punk-rock with a girl on the mic. Oops, the girls are on the mic, the guitar and the bass. This is how the 90's sounds. How often you met this sound in the age of 2010? No, you won't, But this Pandora give you so. A 3 pieces band consist of two girls and a man where the girls are up in front while the man is drumming at the back. The stage is surely owned by the girls! But these girls are not hot chicks coming from singing academy, or singing contest. They might be groomed by the 90's grunge/punk rock/alternative sounds.

Pandora are Annie (Guitar/vocals), Michele (Bass/vocals) and Roman (drums), the trio came from Belgium, and claimed as the most successful Belgian newcomer to date. They had traveled around Europe, include shows in Germany, Netherland, France, Austria, Hungary and Italy. As noted on their MySpace, they were just released its first album named Melancholic Freedom in January 2010.

Met Courtney Love screaming hard and heavy with powerful riff and drum kick, along with distortive feedback and psychedelic tune-form guitar. Blow your mind with the memory of that kick ass punk-rock old school grunge those living in our veins at 90's. Let them shot our veins once again with the formula they'd extracted from the 90's. Grunge is surely still living in our veins, isn't it? (Jay)
-------------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full story


Pandora
Member: Annie (Guitar/vocals), Michele (Bass/vocals) and Roman (drums)
Genre: Grunge, Punk Rock, Alternative
Based in: Belgium
MySpace

click readmore for full stories

YES NO WAVE
DOWNLOAD FREE MUSIC
SANGKAKALA - MACANISTA EP
words by: Wok The Rock


“HENTAKKAN KAKIMU, KIBASKAN RAMBUTMU DAN ACUNGKAN SALAAAM TIGA JARIII!”




Retrospeksi dan hal-hal jadul memang selalu seru untuk dinikmati terlebih di ranah musik dan fashion. Bagi penggemar musik, hal ini dibawah sadar cukup berpengaruh. Terutama bagi penggemar musik yang mulai menelusuri jejak band masa kini yang sedang digemarinya. Fans Oasis bisa menyelam hingga Koes Plus. Begitu juga fans High On Fire mungkin bisa terjerembab ke denting piano Changes-nya Black Sabbath yang emo.

Sangkakala lahir di kampus seni yang bercokol di kabupaten Bantul pada tahun 2004 di saat gemuruh heavy metal dan saudara-saudaranya sedang merajalela. Di era inilah muncul gig yang bertajuk 'Rock Siang Bolong' yang cukup mewadahi lahirnya band-band metal 80-an seperti Saseni Bujang dan Sangkakala. Namun skala wabah ini cukup kecil.

Sangkakala adalah sekelompok mahasiswa seni rupa Bantul yang sangat menggemari band-band heavy metal dan hard rock dari Jawa Timur seperti Power Metal, Kamikaze, Red Spider, Brigade Metal serta produk-produk binaan Loggiss Records lainnya dan beriringan dengan Manowar, Iron Maiden, Twisted Sisters, Quiet Riot. Namun, astuti (baca: attitude) dan skill mereka yang nge-punk menjadikan musik yang mereka ciptakan dan mainkan berbeda dengan band idolanya. Di satu sisi mereka memperbaiki tatanan lirik lagu band idolanya yang dianggap moralis menjadi lebih urakan dan ceplas-ceplos, tapi di sisi yang lain mereka menurunkan derajat musik metal menjadi kasar. Penampilan diatas panggung dijadikan sebuah fashion show lengkap dengan pesta kembang api. Seperti halnya band-band retro pada umumnya, mereka juga menyajikan ungkapan, gaya dan perilaku yang pernah terjadi di tahun 80-an namun kadangkala diimbuhi penekanan ironisme seperti teriakan “Assalamualaikum…” di intro lagu atau poster band bertorehkan tanda tangan personil.

Pada perhelatan Jogja Biennale X kemarin, mereka menggelar Macanista Art Project yang meliputi beberapa workshop seperti hairstyling, custom costume, fans attribute (poster, flyer, banner) dan diakhiri dengan konser tunggal. Album mini ini adalah hasil rekaman konser tersebut atas prakarsa Yes No Wave Music dan 3dB Indonesia.

“HENTAKKAN KAKIMU, KIBASKAN RAMBUTMU DAN ACUNGKAN SALAAAM TIGA JARIII!” (Wok The Rock)
-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full story
Tanggal Rilis:
5 Februari 2010

Track List:
01. Into The Row
02. Rock Live At Roller Coaster
03. Gang Bang Glam Rawk
04. Hotel Berhala
05. Tong Setan
06. Tong Setan (Karaoke Version)

Dapatkan secara gratis di
YES NO WAVE MUSIC

click readmore for full stories

"Surely Drive You Lost Inside The Darkness, And Haunt You, Like The Old School Horror Scene Ever Did To You"



Discover some horror, dark, cemetery, movie backsound sounds a like, but a cheap, psychedelic and old school one. That's what i could discover on Lost Pilots with its terrorizing synthesizer tune and freaky wicked vocal. The voice will surely haunted you over the night and synthesizer psychedelic tune is deliver the haunted voice to make a goosebump on your back. haha...

Lost Pilot are Lu and Ephraim, came from Bern, Switzerland, they are friends for almost 15 years. Pretty sick to make some hardcore-techno tunes and now found themself dropped on a psychedelic techno horror-esque sounds. Lost Pilots sung wickedly like a witch like he was casting a spell on a frog. Squeek, scream and spell. The sound Lostpilot made will send you through a castle of vampires, witches in a dark batcave, smokey and spookey.

Prepare your hearing to the spell of Lost Pilots, get cursed by wicked witch spell voices, and psychedelic horror techno backsound. Found some unordinary sensational psychedelic electronica-terror on lost pilots. They will surely drive you lost inside the darkness, and haunt you like the old school horror scene ever did to you, back when you were a child, baby child. Oh, well, they're soon to release a new album! (Jay)
-------------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full story

Check their tunes by clicking on play button. Watch out, it's a horror! hahaha






Lost Pilots
Member: Lu & Ephraim
Genre: Electronica, Techno, Psychedelic, Old-School Horror
Based in: Bern, Switzerland
MySpace

click readmore for full stories

"Akan Menjadi Lagu Wajib Ramayana, Pasar Lokal dan Warung Remang-Remang"

Terbujurkaku (V.A megamix)
Genre: Dangdut, Breakcore Koplo
Based In: Surabaya, Indonesia
Label: Self Released
Year: 2010
Rate: 10/10 (akan menjadi lagu wajib Ramayana, pasar lokal dan warung remang-remang)
MySpace





Breakcore koplo! Bertitle Terbujurkaku Megamix, artis breakcore beringas asal Surabaya mengembalikanmu kepada keremangan warung kopi remang-remang pinggir jalan atau siang hari di toko baju Ramayana dengan kualitas speaker rendahan. Dimensi sophisticated dari musik dangdut dengan versi remix-nya tampaknya menarik minat Terbujurkaku untuk dihadirkan dengan nuansa breakcore ganas.

Apa keunggulan album ini dibandingkan album breakcore dari artis sejenis? lagu-lagunya sudah familiar, maka tak sukar untuk ikut dinyanyikan, ahahaha. Bang Toyib, Bojo Loro, Darah muda, SMS, Sekuntum Mawar Merah, Karmila dan lain-lainnya, bohong kalau kalian tidak tau lagunya. Semua orang Indonesia tipikal pasti pernah dengar lagu-lagu ini, baik versi asli maupun remix pasar.

Dapatkan segera album yang cocok untuk segala suasana ini, link untuk download ada di postingan ini juga. Cocok untuk didengarkan sembari ngobrol, minum kopi, makan sego kucing, nyemil sate usus dan gorengan, bahkan belanja baju dan pakaian dalam, atau beli jamu yang lewat di depan rumah. Sekali mendengarkan, syaraf dengarmu akan langsung teracuni oleh breakcore koplo ini. kalau kata Terbujurkaku: salam HYPERBLAST SPEED KOPLO. (Jay)

Tracklist
01. Campursari - Bojo Loro
02. Manis Manja - Meneketehe
03. Erma Farany - Darah Muda
04. Evi Sukaesih - Sekuntum Mawar Merah
05. SERA - Karmila
06. Ana Laila - Kubawa
07. Erma Farany - Rindu Berat
08. Erma Farany - SMS
09. Ade Irma - Bang Toyib
10. Tuty Wibowo - Jablay



click readmore for full stories

"Started With Drum Roll, Brass Section Steadily Came In, Switched to Ukulele Play, Voila, The Circus Begun"

Beirut / Realpeople
Genre: Folk, Balcan, World Music / Electropop
Based in: US
Label: Ba Da Bing Records
Year: 2009
Rate: 8/10
MySpace






Mendengarkan Beirut sama seperti menghadirkan sekelompok pemusik sirkus keliling di pelataran rumahmu. Atau berada di tengah-tengah suasana pesta kaum gipsi dengan melingkari api unggun, lengkap dengan bebunyian akordeon, ukulele, saksofon, biola, seperangkat terompet, glockenspiel, tetabuhan drum dan alat musik lain yang saya tidak tahu persis namanya.

Zach Condon, sebagai aktor tunggal dalam Beirut (tentu saja dibantu aktor pendukung lain sebagai musisi latar), menawarkan bebunyian tersebut melalui album-album The Flying Club Cup dan Gulag Orkestar. Namun pada rilis kali ini, Condon memasukkan side-projectnya dengan alias Realpeople dengan musik yang lebih elektronik. Elektro/synth-pop, dengan penulisan lagu yang -apa mau dikata- satu sumber dengan Beirut. Bayangkan saja sirkus Beirut dihadirkan dengan irama elektropop.

Highlight utama dari bagian March of The Zapotec ada pada The Akara, yang diawali dengan drum roll, kemudian brass section yang melandai, lalu beralih ke genjrengan ringan ukulele, voila, sirkusnya dimulai. Dan rasakan kemegahan alat musik tiup pada lagu La Llorona. Holland secara kontras memberi kesan pertama yang lebih modern dan kekinian, namun Condon masih bernyanyi ala musik musik sirkus itu. The Concubine berhasil menjadi jalan tengah yang cukup santai dan tidak mengada-ngada diantara beat elektronik dan musik akordeon Condon.

Here's alternative after the multitalent Conor Oberst with his multibands. Now meet Condon with his Beirut circus and its multisounds. (Jay)
-------------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full story


Click Play Button to Listen



March of the Zapotec Tracklist
01. "El Zócalo" - 0:29
02. "La Llorona" - 3:34
03. "My Wife" - 2:11
04. "The Akara" - 3:54
05. "On a Bayonet" - 1:41
06. "The Shrew" - 3:44

Holland Tracklist
01. "My Night with the Prostitute from
02. Marseille" - 3:07
03. "My Wife, Lost in the Wild" - 3:13
04. "Venice" - 4:02
05. "The Concubine" - 3:28
06. "No Dice" - 5:24

click readmore for full stories