21/03/2010
Some LA Lights events, oddsville or whatever, headlining: Camera Obscura!
Feat. Camera Obscura, The S.I.G.I.T, Shaggy Dog and some SPG chicks :p

"Super Great Concert! Please Come Again Shortly, and Play More Songs! We Love You!"

Camera Obsura

"Now They Come Out More Girlie, Shiny, Upbeat, Some Part Were Really Catchy. Perfect Trigger For Your Fast Love"

She & Him
Genre: Pop, Folk, Ballads
Based In: US, oh Zooey is an international celebrity, anyway :p
Label: Merge Record
Year: 2010
Rate: 7.5/10
MySpace






Volume Two adalah album yang sudah diantisipasi kehadirannya oleh para penggemar She & Him, dan ketika video klip In The Sun sudah keluar duluan, agak kaget juga karena Zooey menari-nari di klip berlatar sekolahan, persis Baby One More Time milik Britney Spears, walaupun lagunya pop klasik sederhana, seperti ABBA.

Ketika akhirnya albumnya keluar, ternyata masih dalam koridor yang tidak jauh berbeda dengan Volume One, pop yang sederhana dan ringan. Namun kali ini lebih upbeat, sunny and shiny, bersemangat, cara bernyanyi yang shouting, story telling, simply pop, cenderung oldies pop dan tidak terlalu folky dan balada seperti pada Volume One. Kali ini ada dua lagu cover version. Jika pada Volume One kita mendapatkan I Should Have Known Better dari The Beatles, Volume Two ada Ridin' in My Car dari NRBQ dan Gonna Get Along Without You Know dari Skeeter Davis. Dan kali ini mereka mengajak Tilly and The Wall -band tap-dancing itu- sebagai backing vokal di In The Sun!

Lagu-lagu yang termasuk first hear first crush ada pada Thieves, In The Sun, Lingering Still dan Over It Over Again. Tambahkan Ridin' in My Car. I bet Zooey looks damn tempting when singing that song :p Secara keseluruhan, M. Ward dan Zooey Deschanel tidak banyak memberi sentuhan berbeda di Volume Two, masih terdengar mirip. Hm, bahkan sebenarnya lebih banyak lagu yang notable di Volume one. Rasanya Volume Two ini tidak seasyik Volume One untuk dinyanyikan. But they had really treasured some great songs on Volume Two. Refer to the first hear first crush songs, mentioned before :D

Masih ada beberapa lagu dengan slow-down beat yang minimalis, seperti pada Me And You, Brand New Shoes dan If You Can't Sleep, that's truly a lullaby. She & Him pada Volume Two masih menjadi duet pop/ballads/easy pop sederhana yang menghibur, kali ini lebih girlie, shiny, upbeat dengan beberapa part yang sangat catchy, trigger for your fast love. Want some cuteness of Zooey Deschanel singing very cute song? Grab this album. Want some more precious song of M. Ward? Grab Monster of Folks album. M. Ward and the group made a miracle songs there. Anyway, get this She & Him newest album playing on your car tape deck while driving off home. Taste best. (Jay)
-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories



In The Sun Video Clip where Zooey Deschanel dancing like Britney! :p


Blackbird Coffee Pancake Launching
Feat. Heavy Monster, Greats, Foxy Train, The Morning After
13/03/2010

"Pancake Enak, Kopi Nikmat, Ngobrol Asyik Dengan Tema Musikal Yang Paling Majemuk di Dunia: The Beatles"


Kali ini sebuah bidang usaha mainstream (baca: Cafe) bernafas musikal, -to be precisely: The Beatles- diluncurkan di Surabaya yang tetap panas di musim hujan. Joseph dari Vox dan Bambang dari The Morning After lah yang rupanya mendirikan cafe pancakes & kopi bertema The Beatles ini. Bersanding dengan distro lokal termaju dari Surabaya, Garlick. Tepatnya di Jl. Imam Bonjol 125 Surabaya, komplek ini mungkin akan menjadi pusat jujugan baru anak Surabaya setelah Sutos, a-hem. Peluncurannya kali ini, yang diselenggarakan pada 13 Maret 2010, menghadirkan Heavy Monster, Greats, Foxy Train dan The Morning After. Kok Vox malah nggak main? Let's see them on a bigger stage :p

Seperti biasa, acara efektif dimulai pada sekitar pukul 20.00 dimana pengunjung masih belum terlalu ramai juga. The Morning After membuka set akustik di dalam toko/cafe dengan sederhana, hanya bertiga, Bambang, Oni dan Sya'ban. Oh rupanya Bambang memang minta main pertama, karena doi harus masak pancake andalan cafe ini :p kemana si Joseph? dia jadi MC dadakan bung! hahaha... Seiring lantunan lagu dari The Morning After, kawan-kawan mulai berdatangan, suasana mulai riuh, percakapan menjadi semakin ramai, dan minuman mulai dipesan. Tak terasa ternyata sudah berganti penampil, ada Foxy Train, duta bluesy dari Surabaya. Tampil cukup menghibur rupanya, diindikasikan ruangan di dalam mulai ramai dan terlihat pengap. Haha..

Greats on mini acoustic set of Blackbird Coffee Pancake

Semakin malam, ada Greats yang tampil santai dan Karis yang berceloteh akan tempat beribadat di cafe Beatles ini. Membawakan pop/indiepop/folk santai namun tetap bertenaga, nampaknya Greats perlahan mulai mengumpulkan penggemarnya sendiri. Greats sempat membawakan lagu Beatles yang menurut mereka paling puitis, Across The Universe. Heavy Monster nampaknya menjadi hidangan utama yang sudah ditunggu-tunggu oleh sebagian anak muda yang memenuhi toko/cafe hingga pengap itu. Herman kali ini membawa alat musik tiupnya sendiri (sax/trumpet?) dan Andai pun mengalun dengan indahnya. Paperboy masih menjadi favorit saya dari sekian lama Heavy Monster berpanggung. Sayang ditengah setlist Heavy Monster, acara harus dihentikan, karena melebihi jam malam yang ditoleransi warga. Fyi, lokasi Blackbird/Garlick memang di daerah pemukiman cukup elite, wajar jika warga merasa terganggu.

Satu lagi alternatif di Surabaya untuk makan pancake enak, kopi nikmat, ngobrol asyik dengan tema musikal yang paling majemuk di dunia: The Beatles. Selamat untuk Blackbird, semoga selalu menjadi tempat rekreasi musikal dan kuliner yang menarik di Surabaya. Cheers. (Jay)

.

"Hold On Now, Youngster is Still the Best Album of Los Campesinos!, For Me, Though."

Los Campesinos!
Genre: Indie Pop/Rock, Punk Pop
Based In: Cardiff, Wales
Label: Wichita Recordings
Year: 2010
Rate: 6.5/10
MySpace






Pemuda pemudi dari Britania Raya ini rupanya cukup produktif. Setelah meluncurkan We Are Beautiful, We Are Doomed dan Hold On Now, Youngster pada 2008, kali ini mereka meluncurkan album teranyar berjudul Romance Is Boring. We Are Beautiful, We Are Doomed yang menurut saya tidak se-enerjik dan se-kacau Hold On Now, Youngster nampaknya masih berlanjut ke Romance Is Boring. I know, it's my personal taste, tapi saya merasakan energi fun yang sangat meledak-ledak di Hold On Now, Youngster, dan sensasi ini tidak banyak sayan temukan di Romance Is Boring. Tidak ada irama punk ganas nan lucu seperti pada Death To Los Campesinos dan Broken Heartbeats Sound like Breakbeats. Pukulan Glockenspiel yang saya suka di Hold On Now, Youngster kali ini juga tidak terlalu tampil didepan.

Tapi ini masih Los Campesinos! masih kacau kok. And that's great! I know this will sound cheapy review, but I think their music is getting mature. yeah, those are more steady beat, make them seems "controllable", don't looks like their first appearance ever, "uncontrollable". Tapi ini masih ribut, kacau, berteriak, bersahut-sahutan tapi diselingi part-part yang lebih manis. Simak Plan A dengan verse yang sangat ribut dan energi marah yang kemana-mana, namun chorus-nya terdengar lebih teratur. There Are Listed Buildings juga menjadi jagoan di album ini, dengan intro "pap..pa..pap..pa rap pa.." nya dan chorusnya yang oke disini. And they got Straight in at 101 as a sidekick. Pretty much enjoyable chorus.

To be honest, mudah sekali untuk bosan di album Romance Is Boring. Sorry to say, as their fans I must say album ini terlalu membingungkan, dengan detail sound yang bertumpuk di belakang, nothing hooked me with those. Dan di beberapa lagu mereka benar-benar bernyanyi. Ya, bernyanyi. Dimana bagian terbaik dari Los Campesinos! adalah ketika mereka berteriak bersahut-sahutan dengan vokal cowok cewek bersahut, bertumpuk bergantian. Bagian terbaik dari album ini: terdiri dari 15 lagu, cukup banyak untuk sebuah album. Namun sayang sekali, tidak banyak yang catchy. Hold On Now, Youngster masih menjadi album terbaik Los Campesinos! bagi saya. (Jay)
-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories

The youngster from Britain are really produce their stuffs, enormously. As their previous 2008 releases, We Are Doomed and Hold On Now, Youngster (both are LP), in 2010 they launch a new album called Romance is Boring. We Are Beautiful, We Are Doomed that appear not-so energetic and messed as Hold On Now Youngster, likely continuing on Romance Is Boring. I know, it's my personal taste, but i adore more fun and energetic taste in Hold On Now, Youngster. This feelings, I don't got it much on Romance Is Boring. There were no wild fun punk like we previously met at Death To Los Campesinos and Broken Heartbeats Sound like Breakbeats. Glockenspiel punching that I adore so much on Hold On Now, Youngster, don't appear to be frontal enough now.

But this is still Los Campesinos! a messy one, yet. And that's great! I know this will sound cheapy review, but I think their music is getting mature. yeah, those are more steady beat, make them seems "controllable", don't looks like their first appearance ever, "uncontrollable". Yeah you'll still found this as a mess, noisy, shouting to one another, but now they inserting some more sweet part in. Look at Plan A with a noisy verse and mad energy been produced here, but they make the chorus orderly. Considerably sweet and steady. There Are Listed Buildings is a kicking ass in this album, with those "pap..pa..pap..pa rap pa.." intro and compromiseable chorus. And they got Straight in at 101 as a sidekick. Pretty much enjoyable chorus.

To be honest, I got bored easily with this album. Sorry to say, as their fans I must say this album is confusing and made me exhausted easily. Too much details at background sound. Heavily noise, and nothing hooked me there. Confusing. And at some parts they are really do singing. Yup, singing. As my best part of Los Campesinos! is when they are shouting all around, guy and female voice, over and over again. The best part of this album: they introduce 15 songs in one album, that's much enough. Unfortunately, they don't have too much catchy songs here. Hold On Now, Youngster still the best album of Los Campesinos! for me, though. (Jay)
-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories

Tracklist
01. In Medias Res
02. There Are Listed Buildings
03. Romance Is Boring
04. We’ve Got Your Back (Documented Minor Emotional Breakdown #2)
05. Plan A
06. 200-102
07. Straight In At 101
08. Who Fell Asleep In
09. I Warned You: Do Not Make An Enemy Of Me
10. Heart Swells/100-1
11. I Just Sighed. I Just Sighed, Just So You Know
12. A Heat Rash In The Shape Of The Show Me State; or, Letters From Me To Charlotte
13. The Sea Is A Good Place To Think Of The Future
14. This Is A Flag. There Is No Wind
15. Coda: A Burn Scar In The Shape Of The Sooner State

*review & translation by: Jay

.

18/03/2010
Proudly brought to you, a small and simple effort to collecting, sharing and documenting. 
bands:
Lull, We Only Said, African Air Conditioner, Angsa dan Serigala, Museum of Modern Art, Lost Pilots, Sajama Cut


MELLON THE DIGITAL SET #2: SLICER!

"Save It In Your Computer, Disks, Laptop, Ipod, Cellphone or Anything Then Share It To Everyone! We Are Live In a Digital World, Right?"

MTDS #2: SLICER! cover


Mellon The Digital Set adalah sebuah usaha kecil dan sederhana untuk mengumpulkan, saling berbagi, dan mendokumentasikan karya-karya menawan yang berserakan disekitar kita, baik berupa lagu, karya grafis maupun lainnya. Kesemuanya terkumpul dalam format digital dan disebarkan secara bebas keseluruh dunia melalui www.mellonzine.com

Setelah Mellon The Digital Set (MTDS) seri pertama dengan judul SEQUEL! telah dirilis pada Agustus 2009, kali ini seri kedua dirilis kembali di www.mellonzine.com mengusung judul SLICER!. SLICER! masih meneruskan semangat MTDS untuk mengumpulkan, berbagi dan mendokumentasikan karya-karya hebat yang bertebaran disekitar kita. Karena setiap apapun yang kedua akan otomatis membelah sesuatu menjadi dua bagian, maka MTDS kali ini disebut SLICER! Karena dengan munculnya SLICER! maka membuat ada MTDS #1 dan MTDS #2, as shitty simple as that.

SLICER! mengumpulkan band/musisi dari berbagai kota dan (kali ini) 3 negara, yaitu: Lull (Jakarta-Surabaya, Indonesia), African Air Conditioner (Surabaya), Angsa dan Serigala (Bandung), Museum of Modern Art (Bandung), Sajama Cut (Jakarta), We Only Said (Perancis) dan Lost Pilots (Swiss) yang tampil dengan masing-masing jenis musiknya. Indie rock (Lull, African Air Conditioner), Baroque Pop/Folk Pop (Angsa dan Serigala), Subdued Post Rock (We Only Said), Freaky Psychedelic Techno (Lost Pilots) dan Instrumental Post Rock (Sajama Cut).

Silahkan download kompilasi digital Mellon The Digital Set #2: SLICER! save dalam komputer, disks, laptop, ipod, handphone atau apapun dan bagikan ke teman temanmu. We are live in a digital world, right? (Jay)

PS. Collect this, share this and document this!

-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories
Listen the streaming here:



Mellon The Digital Set is a small and simple effort to collecting, sharing and documenting artworks, songs, pictorials, photos and many more that scattered around us. It's digitally formatted packed in a single archive file and shared freely across the globe through the internet via www.mellonzine.com

After the first Mellon The Digital Set (MTDS) entitled SEQUEL! been released on August 2009, now the second set released again on www.mellonzine.com with its title: SLICER!. SLICER! keep the MTDS's spirit to collecting, sharing and documenting great art-related works done around us. Because everything came up secondly is about to slice the thing into two pieces, so this MTDS called SLICER!. Because the appear of SLICER! made MTDS #1 together with MTDS #2, as shitty simple as that.

SLICER! collecting band/musician across towns and (this time) 3 countries, whereas: Lull (Jakarta-Surabaya, Indonesia), African Air Conditioner (Surabaya, Indonesia), Angsa dan Serigala (Bandung, Indonesia), Museum of Modern Art (Bandung, Indonesia), Sajama Cut (Jakarta, Indonesia), We Only Said (France) and Lost Pilots (Switzerland) appear with its own music character. Indie Rock (Lull, African Air Conditioner), Baroque Pop/Folk Pop (Angsa & Serigala), Subdued Post Rock (We Only Said), Freaky Psychedelic Techno (Lost pilots), Museum of Modern Art (Techno-cover version) and Instrumental Post Rock (Sajama Cut).

You are more than welcome to download this digital compilation, Mellon The Digital Set #2: SLICER! save it in your computer, disks, laptop, ipod, cellphone or anything then share it to everyone! We are live in a digital world, right? (Jay)

Send me love and correspondence with me at my email here: jay@mellonzine.com

PS. Collect this, share this and document this!

-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories


MTDS #2 content:
Release Sheets, click here to download

Song tracks:
click to download per track
01. Lull - Solely Motion
02. We Only Said - Get Out Freakie
03. African Air Conditioner - Start
04. Angsa & Serigala - Manusia
05. Museum of Modern Art - The Dress Looks Nice On You (Sufjan Stefens Cover)
06. Lost Pilots - Very Very Dark
07. Sajama Cut - Ruzted Skullz, 1927

Short Description:
Lull is an indie rock act, raw, psychedelic and a bit grunge on multi-layered guitar overdrive. We Only Said plays subdued post-rock with great song arranging and tickling drum beat. African Air Conditioner play a fine Indie Rock/alternative with rather dark soundscape. Angsa dan Serigala simply baroque pop just like Arcade Fire plays Beirut. Lost Pilots is really lost on their tune as a freaky horror psychedelic electronic tune. Museum of Modern Art is covering Sufjan Stevens in such their techno-freakiejazz-tune way. Sajama Cut plays unusually instrumental, experimental post rock with long duration in Ruzted Skullz, 1927, usually they are quite dynamic finest indie rock.


*Released by www.mellonzine.com
*The digital set compiled and produced by Jay
*Creative Commons licensed
*Download page powered by the Internet Archive
*Embeded playlist powered by Fairtilizer!


.

*review done by Tinta

"Saya Memang Terberkati, Bisa Menikmati breakcore_LABS di Dua Kota Dalam Waktu yang Berdekatan!"

Individual Distortion

breakcore_LABS # 7.0.1 (kek2kek)
Minggu, 28 Februari 2010
Amphiteather Terbuka Taman Budaya Yogyakarta
*foto breakcore_LABS 0.7.1 oleh Ade Greden

Sekitar jam 8 malam, breakcore_LABS dibuka oleh duo MC Ican Harem dan Hamam. SodaDosa diberi kesempatan pertama untuk memecah kemendungan langit Yogya malam itu. Krisna, otak dan eksekutor dari SodaDosa berhasil mengarahkan audience untuk menikmati terror audio dan visual karena proyektor juga mulai menampilkan visual dari VJ Manticore bergantian dengan VJ Bash. Teror dilanjutkan oleh To Die, grindcore band yang kali ini tampil tidak dengan format band, hanya gitar dan vokal dan berkolaborasi dengan Adith (Individual Distortion).

SodaDosa

Mindfuckingboy, artist tamu asal Singapura menghadirkan electronic noise dilanjutkan dengan Kirdec, artist tamu lainnya asal Belgia dengan memakai rok panjang hitam dengan mengusung industrial sound. Individual Distortion menarik perhatian dengan judul-judul lagu yang norak seperti “Kapan gue lulus”, dan “Asmara&Tai=Ngambang”. Trio metal karaoke, Cangkang Serigala melanjutkan keceriaan malam itu, siapa yang tidak terhibur melihat pertunjukkan mereka! Sayang jam 22.30 saya harus meninggalkan acara untuk kembali ke Surabaya karena kereta Gayabaru Malam akan segera datang di Stasiun Lempuyangan! Pertunjukkan hebat di tempat yang hebat!

-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories

TerbujurKaku

breakcore_LABS # 7.0.2 bugfix (cok2cok)
Selasa, 2 Maret 2010
Lobby Gedung Despro Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)
*foto breakcore_LABS 0.7.2 oleh Denan Bagus

Saya datang terlambat jam 9 malam, melewatkan penampilan Robot, postrock band yang cukup menarik perhatian local scene. Saat tiba di venue, Wikked Joi Suzann--proyek terbaru dari Wiky, Jowy, dan Inyonk—berkolaborasi dengan Yogie Digital sedang duduk asik dengan instrument dan efek masing-masing! Mereka berempat berhasil menyebarkan gemuruh ke seluruh penjuru ITS didukung sound system yang oke! Audience cukup ramai mengingat publik masih asing dengan breakcore_LABS dan ini pertama kalinya diadakan di Surabaya. Acara ini juga tambah meriah karena Garasi 337 memberikan stiker dan sablonase gratis! Kaos breakcore_LABS—artwork by Ican Harem—memenuhi selasar gedung.

VJ Bash & VJ Numberone's visual

Performer selanjutnya adalah DJ Sonixx, dengan dance electronic sound dengan sentuhan chiptune berhasil membuat crowd mulai ngibing, dipelopori oleh teman-teman HONF, Ira, Al, dan Putri! Kegembiraan makin ditingkatkan dengan penampilan dari TerbujurKaku yang membuka dengan noise session bersama VJ Herbal. TerbujurKaku meracuni otak audience dengan me-rearranged lagu-lagu pop dan dangdut yang popular dengan stick PS! Dua proyektor yang menampilkan visual dari VJ Bash dan VJ Numberone juga berhasil menjadi terror visual! Akhirnya pertunjukkan ditutup dengan bahagia oleh Julian Abraham, sang founder dari breakcore_LABS. (Tinta)

Untuk info lengkap mengenai program breakcore_LABS, silakan kunjungi www.breakcorelabs.wordpress.com

"Serial Cantik? Serial Cantik Dari Elex Media Komputindo Itu? Bukan! Ini Tidak Seperti Itu"


Official email release by Anitha Silvia:
Petualangan Anak Cantik
kover oleh Rakhmad Dwi Septian

Ruang 109 adalah suatu komunitas seni yang dibentuk oleh sekelompok mahasiswa DKV ITS untuk mewarnai perkembangan seni di Surabaya. Salah satu proyek andalan ruang 109 adalah kompilasi komik. Pada Oktober 2009, ruang 109 telah menerbitkan kompilasi komik Anak Ganteng:The Movie yang mendapatkan sambutan yang hangat dari komunitas komik se-Jawa. Dalam rangka Cergamboree 2010, ruang 109 menerbitkan dua kompilasi komik sekaligus yaitu Anak Ganteng:Golden Eye dan Petualangan Anak Cantik.

Kompilasi komik Anak Cantik melibatkan 13 artis wanita yang berdomisili di Surabaya (Opet, Putri Macan, Finna, Nuchan, Kaka, Qiza), Surakarta (Dilla), Yogyakarta (Pipit, Ocha), Malang (Ayu), Semarang (Lina), Jakarta (Ketrin), dan Jerman (Banon).

Proyek ini mengusung semangat copyleft, maka Petualangan Anak Cantik memakai Creative Commons the Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License. Selain meliris versi digital, kami juga meliris dalam format fotokopian.

Selamat berpetualang dengan anak cantik versi ruang 109!

Anitha Silvia
Support and Promotion
ruang109.blogspot.com

-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full stories



Selamat datang di kompilasi komik petualangan anak cantik! Yang menyusul dengan sangat cantiknya kegantengan yang telah ditorehkan kompilasi komik anak ganteng yang fenomenal namun tetap halal itu. Sesuai kodrat namanya yang cantik, kompilasi komik petualangan anak cantik dibuat oleh anak-anak cantik. Walaupun makna cantik disini tidak lebih karena yang namanya perempuan itu tidak mungkin ganteng dan kalau bilang jelek terlalu kasar, akhirnya dibilang sama rata, cantik semua :p

Serial cantik? Serial cantik dari elex media komputindo itu? Bukan! Ini tidak seperti itu. Karakter gemulai, langsing, mata berbinar, bibir tipis dan cerita negeri dongeng? Oh itu kan dari Gramedia. Yang ini tidak bisa ditemukan di katalog Gramedia atau Uranus sekalipun. Kompilasi komik petualangan anak cantik dirilis melalui Internet Archive (www.archive.org) mengikuti pendahulunya, dan gratis! (ongkos warnet atau pulsa tetep bayar). Terbukti para petualang cantik disini memiliki tabiat mirip-mirip dengan anak ganteng di kompilasi sebelumnya. Cerita yang kasar, meaningless, abstrak, Suroboyoan, simple hooking joke, bahkan menggambar sebuah lagu.

Tarikan garis di petualangan anak cantik lebih sederhana daripada anak ganteng, banyak komik hanya dengan garis-garis sederhana saja. Walaupun beberapa komik berisi pola-pola artistik yang bagus, lihat punya Qiza, Nuchan, Banon dan Putri Macan. Cerita yang lucu, simpel/meaningless dengan garis yang simpel juga menjadi menarik untuk dibaca, untuk ini, tengok punya Dilla, Ketrin dan Ocha. Komik-komik ganteng dan cantik ini benar-benar mengingatkan kita, bahwa yang paling penting dari sebuah seni adalah ide, kemudian bagaimana menumpahkan ide tersebut dalam karya seni. Garis-garis sederhana dengan pesan yang mengena saja sudah bisa menjadi seni yang menarik. Ide hebat dengan eksekusi tehnikal yang baik juga akan membuatnya semakin bagus. Komik buatan Banon yang menggoreskan There's a Light That
Never Goes Out dari The Smith dengan sederhana namun psychedelic, dengan ide awal yang keren tentu saja membuat komik ini menjadi bagus sekali sebagai penutup. Dan kalimat "Muka Mas-nya yang SETANDAR" menjadi sangat punchy sekali di panel terakhir komik dari Ocha.

Honestly, i got so much fun reading on anak cantik, anak ganteng dan area 031 yang sudah tercetak dengan penuh perjuangan. Rasanya harus ada yang mencetak komik-komik ini dan diedarkan secara lebih luas, terserah mau lewat jalan indie/underground atau mainstream/kerajaan Gramedia. Harus lebih banyak lagi orang yang membaca ini. Ditunggu, anak ganteng, anak cantik, kakek genit, nenek nafsu atau apapun lah namanya, kelanjutan dari kompilasi komik tergila ini! (Jay)

"Mungkin Sudah Saatnya Pusat Liturgi Gereja di Indonesia Mulai Menciptakan Lagu-Lagu Baru yang Lebih Merona dan Menggemaskan Seperti Frau Ini"


words by Wok The Rock
Tepat pada hari raya Natal 2008 lalu, saya secara terbuka membagikan luapan kecintaan saya terhadap Frau kepada khalayak luas melalui blog saya di dailywhatnot.com. Beberapa rangkaian kata dalam blog tersebut saya kutip dalam tulisan ini. Saat itu, lagu Mesin Penenun Hujan yang hanya direkam Lani dengan menggunakan laptopnya telah menggeser singgasana lagu Malam Kudus dalam hati saya meskipun Frau tidak menciptakannya menjadi sebuah lagu rohani. Namun alunan nadanya serasa mampu memercikkan api pada lilin-lilin yang tersebar di segala penjuru gereja di dunia. Mungkin sudah saatnya Pusat Liturgi Gereja di Indonesia mulai menciptakan lagu-lagu baru yang lebih merona dan menggemaskan seperti Frau ini.

Frau adalah Leilani Hermiasih. Anaknya biasa saja. Lani berusia 21 tahun. Lulusan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang saat ini duduk di bangku Jurusan Antropologi UGM. Setelah sempat mengenyam karir di Anggisluka, mencabik bass di Essen Und Blood dan menjadi kibordis ‘tambahan’ di Southern Beach Terror, mahasiswi ini diam-diam merangkai beberapa komposisi lagu yang dimainkan dan dinyanyikan sendirian. Beberapa lagunya mengadopsi jurus maut Regina Spektor dan sisanya punya rasa lebih manis dikecap di segala cuaca dan suasana layaknya musik pop ampuh pada umumnya.


Frau muncul ditengah maraknya solois-solois perempuan muda yang leluasa memainkan alat musik sambil bersenandung menjeritkan imajinasi, perasaan atau lika-liku hidupnya didepan mikrofon dan kamera mungil yang tertanam di laptopnya. Sebuah aktivitas privat diluar rutinitas yang tak jarang tersiar di situs-situs dunia maya hingga ajakan ajaib untuk unjuk gigi diatas panggung. Sebagian lagu dalam album ini sebelumnya pernah direkam seadanya dan beredar luas di kalangan muda-mudi di Yogyakarta. Namun, tidak semua orang memiliki pendengaran yang ramah menerima rekaman ’seadanya’. Untuk itulah album ini dirilis dan disebarkan untuk dinikmati oleh khalayak yang lebih luas.

‘Starlit Carousel’ juga akan dirilis dalam keping CD oleh Cakrawala Records yang didistribusikan oleh Demajors. Versi fisik ini tentu saja dikemas eksklusif dengan kejutan yang berbeda dengan versi digital. Meskipun sosoknya lugu dan biasa saja, Frau telah siap melancarkan sebuah serangan umum 11 Maret yang kedua dengan anggun dan bersahaja. (Wok The Rock)



Track List:
01. I’m a Sir
02. Mesin Penenun Hujan
03. Salahku, Sahabatku
04. Rat and Cat
05. Sepasang Kekasih Yang Pertama Bercinta Di Luar Angkasa
06. Glow

"Membuat Sebuah Strawberry Cake yang Diblender Dengan Miras Disini"


words by Oyi
Dalam rangka memperingati empat tahun pertama terbentuknya Nervous Breakdown (NB), band asal timur kota Jakarta ini merilis mini album yg bertajuk "God Save The Freak", mini album ini sendiri merupakan rilisan kedua yg di rilis di Yes No Wave Music. Menyusul dari mini album Never Green yg dirilis pada 4 juni 2008. God Save The Freak juga merupakan rilisan pemanasan dari NB sebelum merilis debut album, disebut sebagai pemanasan karena semua materi yg ada di EP terbaru ini berasal dari sesi demo rekaman pertama NB yg berjudul New Dogs On The Block, yg di rekam dalam format Live recording di K - Studio (Jatiwaringin/Jakarta ).

Dibandingkan dengan Never Green EP yg bernuansa progresif dengan segala macam experimen - experimen non - hardcore punk yg kental, maka di EP terbaru ini penyajian tracklist-nya lebih ke arah jenis yg ber-cita rasa konservatif, yg artinya semua lagu di album ini menyuguhkan intensitas musik hardcore punk murni yg sarat dengan agresifitas khas singkat padat dan brutal, New Dogs On The Block sendiri hanya disebar begitu terbatas saat di publikasi pertama kali di tanggal 4 november 2007, dari tangan ke tangan dalam bentuk CD-R dengan print sampul berwarna dan di jual hanya dengan seharga 5 ribu rupiah pada segelintir orang tertentu, God Save The Freak sendiri merupakan bentuk dukungan untuk siapapun yg gigih memperjuangkan apa yg benar-benar diinginkan dalam hidup. (Oyi)


words by Bagus Jalang
Masih saja ngebut dengan lebih banyak sampling dari beberapa potongan lagu band-band favorit mereka, seperti usaha meleburkan 2 suasana yang berbeda, cukup secara kontras. Walau sebenarnya bukanlah hal baru sebuah band fast thrash hardcore punk bermain-main dengan sampling, mungkin dari potongan pembicaraan di sebuah film, atau potongan rekaman yang cukup sinkron dengan tema lagu, yang kebanyakan bermuatan sarkastis ataupun humor. Nervous Breakdown mencoba membuat sebuah Strawberry Cake yang diblender dengan miras disini, bisa saja. Eksekusi musik hardcore punk bersemangatkan youth crew bermental indie pop cukup menarik, rekaman ini bisa memberikan ide cukup segar kepada scene hardcore punk untuk lebih bebas mendandani rancangan audio mereka dalam satu album.

Namun vitalnya, bisa jadi rekaman di album akan lebih menarik didengar daripada penampilan panggung band itu sendiri, kecuali jika si band tidak berkeberatan membawa racikan sampling mereka keatas panggung. 6 lagu disini berjalan cepat, dengan aransemen campuran Youth Of Today dan Larm, thrash! Tapi ada baiknya ketika aransemen sedikit lebih diramu dengan pergantian part yang tidak terulang atau kekacauan kord disana-sini. Kembali lagi ke band, aransemen adalah sebuah kebutuhan akan ide dan nafsu yang bisa dibuat sedikit rumit, rumit, atau berantakan.

Tampaknya Nervous Breakdown cukup puas akan nafsu hasrat mereka di sini. Dan kurang lebih mengatakan lalu berteriak “Tidaklah harus berbaju hitam untuk datang di sebuah acara hardcore punk!” Kurang lebih itu yang mereka akan sampaikan dari sekian set materi mereka ini.

Tata poni, licinkan pompadour kalian dan mosh! (Bagus Jalang)


Tracklist:
01. Introcity / Girl From Planet Nine
02. Tonight We Dine In Hell
03. Judge Me!
04. Punk Song
05. Proud To Be DFL (Feat. Luckey McKey)
06. Refused & Resist

Mengedepankan Harmonisasi Vokal Ala Beach Boys Era “Surf’s Up”



Setelah 5 tahun lalu merilis album The Osaka Journals (“1 dari 5 album terbaik dekade 2000” menurut The Jakarta Post), Sajama Cut kembali dengan single terbaru mereka yang berjudul PAINTINGS/PANTINGS pada Maret 2010 ini.

Lagu berkarakter Baroque Pop ini mengedepankan harmonisasi vokal ala Beach Boys era “Surf’s Up” serta aransemen ala Van Dyke Parks di album “Song Cycle” dan Lee Hazlewood di album “Requiem For An Almost Lady” yang banyak menggunakan seksi brass seperti Terompet Perancis, String quartet, perkusi-perkusi unik, dan instrument-instrumen lain yang masih jarang digunakan oleh musisi-musisi lokal kita.

Lirik non-konvensional dan bernuansa abstrak dalam bahasa inggris yang sempurna masih menjadi ciri dari band yang beranggotakan Marcel Thee, Dion Panlima Reza, Randy Apriza Akbar, Hans Citra, Andreas Humala, dan Banu Satrio ini.

Seperti selalu, band yang memainkan jenis musik mulai dari indie rock, folk pop, elektronika, ambient, sunshine pop, dan chamber pop ini mengedepankan kedinamisan musikal mereka yang tanpa limitasi - Sekali lagi Sajama Cut bereksperimen dengan pengaruh-pengaruh musik dan seni yang baru.

PAINTINGS/PANTINGS adalah single pertama dari album ketiga Sajama Cut, MANIMAL yang akan dirilis pada akhir April 2010 melalui The Bronze Medal Records dengan distribusi dari DeMajors.

PAINTINGS/PANTINGS is a free download for everybody who wants to listen.

MTDS #2: SLICER! is near to finish!



somehow you can listen the digital compilation in below playlist!




Good day fellas.

It's been interesting weeks since i'm on my way to work again in MTDS project. Please refer to MTDS pages here to know more about MTDS. This is the second MTDS to finish, after its first showing 6 great bands including Hi Mom!, The Morning After, Vox, Hairdresser On Fire, Friday and Shorthand Phonetics. The second one, (unofficial title is: "SLICER!") will consist of 7 bands coming from Indonesia, Switzerland and France!

The collecting, documenting and sharing effort are getting more exciting as there are bands from different side of the globe. There will be Lost Pilots (Switzerland) and We Only Said (France). Those two bands i found differently unique and producing great sounds. While the Indonesian band also a really really great band, i personally appreciate they work so much. African Air Conditioner, Lull, Sajama Cut, Angsa & Serigala and Museum of Modern Art are lining up as Indonesian bands.

Now i am getting to finish the uploading process while also working on the MTDS's release sheets. There will be like the #1: SEQUEL! I will publish the compilation digitally using the Internet Archive, so you can download it as one single archive file (.RAR) and i will provide the audio streaming using my Fairtilizer account, so there will be embeded playlist on the web. So i guess, thanks to Internet Archive and Fairtilizer :)

Well, the MTDS project will not stop here. I will still collecting songs or any art-related work that could be shared digitally. So, if you think you could provide art-related work of yours, contact me on my mail at jay@mellonzine.com maybe i could line you up on MTDS #3 or #4 or #5 etc. Let's work on what we can do together. Hey bands out there, got any records? I'll document your songs in MTDS if you allowed me to do so. Let's get in touch :)

Have greeaaattt days fellas.

Regards,
Jay

"That is Created in Our Lost Souls and Burning Hearts and Hands"



Been a long time since my last interview with bands/musicians. Herewith i had my chance to do an interview with Pandora. A punk rock/trash core/grunge trio came from Belgium/Germany with ladies up front the band formation. Meet Annie (Guitar/vocals), Michele (Bass/vocals) and Roman (drums), a classic trio formation playing a raw, wild and rebellious sound with rich distortion and feedback leak everywhere. They're aggressive, frontal, energetic, and fearless. Many points by Pandora remind me a lot of Nirvana, even they claimed that they do not know what grunge it is. Somehow, it's Wolfgang Amadeus Mozart they want deadly to share stage with. Find out more about this rare female band nowadays, hey boy, you might got kicked out. Watch out!

Hi Pandora, can you introduce me, who are Pandora? And how it's formed?
Pandora is a trash-core-punk-trio from belgium/germany. We formed in 2006, when Mia (my sister) and I decided to form a band. We once changed the line-up (drummer), when Roman joined us one year ago and since then it's actually the real hour of birth of Pandora. We turned into a real killing-machine since then.

As far as i listen to your songs from MySpace, i thought your music is really not so "trendy" in this 2010. Are you guys want to bring back 90's sound?
Well we never wanted to be trendy. We are not trendy people so why should our music be. We play this kind of music that is created in our lost souls and burning hearts and hands. We don't have the vision to bring back something but to create something that has never existed before. We offer to people our emotions, expressions and sounds. Surely we're influenced also by the 90's.

Any story behind Pandora's name?
In greek mythology pandora was the first woman on earth, she was given a box by zeus that she shouldn't open. But for curiosity she did it. and all the evil and unluck came over the world. There remained only hope inside of that box. We can identify our spirit about punk rock and music in general pretty much by this thought. It's about daring something, risking something, fearless, going beyond borders and limits, scream it all out, without pity, without respecting any given rules, just being free. And of course being free and fighting for our inner freedom and freedom in general, just like doing controversial things, might surely create risks and also pain and obstacles. This is the danger we have to take, but what there is left is always some hope. Of future, new perspectives, and better times. and so we can learn to stand it.

Bands with girls majority in its member and sounds like Hole, Kittie it's so rare now. Are you guys influenced by those bands and the 90's grunge/alternative sounds?
Of course we are, we love the 90's foxcore scene. But we're also respecting a lot contemporal female fronted bands, like Betty Poison, May Be May, Luminal, Madkin. They leave you breathless.

I noticed that Pandora just released a new album and going on Europe tour. So far, how are the audiences react to your music and style?
AMAZING! Our shows have never been as powerful and energetic and also respected by the public s right now. People go crazy every time. There must be something happening...

What words would best describe Pandora's music?
explosive, fearlessness, deep, impertinent, different.

Your music sounds so raw, wild, distortive feedback everywhere, sounds very bold for the two ladies in there. Remind me of Nirvana on Bleach. What do you guys thought about Nirvana, Kurt Cobain and Courtney Love? Or any other bands you would mention as credit of Pandora's musical form now?
Kurt Cobain and Courtney Love are both artists that inspired me a lot personally. In a (rock n roll)-world with so many untrue people and posers around, they have especially importance for me as being real and authentic musicians. I guess we pretty much handle similar emotions in our music. Maybe this is also a reason why the sound may remind on that period. Currently i' listening a lot to Oasis, Lou Reed and Siouxsie and the Banshees. I adore them. They inspired me very much. Showed me new horizons. I always look for new horizons. This is essential for an artist i think.

Grunge is dead, isn't it? Or you came to bring it back?
We don't really know what grunge is. But maybe you're rightt, yeah ;-)

Mostly, Pandora's song lyric is about what?
The destiny of human life, Inner delusions, paranoia, fear, anger with the world and the society, love, sex, the pressure the modern youth must stand, the industrial and social atrophy, colours. Our music is a mirrow of what we see. So you can choose. Cause I never sleep.

So far, what is your favorite stage performance act? What the wildest and most crazy thing you ever did on your show?
Must have been our release show. They were doing stage diving all the time and mia jumped into the crowd at some point. Really insane!!! but we give 100% every show. The feeling and the spirit is similar every time

Which one do you enjoy the most: sing-a-long crowd or stage diving crowd?
Mostly it is both, isn't it? :-)

Which artist/band that Pandora deadly want to share stage performance with?
Wolfgang Amadeus Mozart.

If Pandora face an unavoidable option that should share stage performance with Lady Gaga or Spice Girls, who would you choose? Why?
You could also ask me what i like eating more: a baked pice of wood or roasted aluminum spits.

Where should we get Pandora's album from? As living in the 3rd world country is not easy to get the album.
We're still trying to make out a good deal with our distributor. We succeeded in releaseing it in the united states, so hopefully soon we can ship to asia as well. But anyway, you can always order it on our homepage too. For you it will be the cheapest way to buy it, at least for the moment...

What do you think about internet on music industry? Is it helping or vanishing?
It's got two sides. But after all, i think everything stayed the same. There are artists and they wanna become famous (playing only music, going on tour, being able to live from music, so call it however you want) and there are people who wanna listen to this music. This balance has always existed. The problem is rather the changings of social structures, human existance, economic crisis and the unability and greed of the people who should manage it. So music business suffers a lot too of course.

What do you think about sharing music for free through the internet? Is it technological miracle or disaster?
well in many views i'm quite marxian but i don't believe that human are able in managing a non-capitalistic world. I like sharing, i like giving but also surviving. And an artist must survive somehow too. Just like a baker or a mechanican or a painter. Most young musicians are not rich so i think it is a disaster that music gets spread through the world for free, when meanwhile noone takes care of the social safeness of the artist.

What do you guys expect by the released of MELANCHOLIC FREEDOM?
We hope that the world and the people get shocked and reminded that not everyting is blue and fine. And we hope it will be one of the steps that allow us to come to indonesia someday!!! :-)

Thanks Pandora, have a great tour! Come to Indonesia if you going nearby :D
Thanks to you!
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Sudah cukup lama sejak interview terakhir yang saya lakukan. Di postingan ini saya baru saja mendapat kesempatan untuk meng-interview band bernama Pandora. Trio punk rock/trash core/grunge yang berasal dari Belgia/Jerman dengan perempuan di garda depan band ini. Mereka adalah Annie (Guitar/vocals), Michele (Bass/vocals) and Roman (drums),sebuah formasi trio klasik yang memainkan musik dengan liar, kasar dan memberontak serta dengan kaya distorsi dan kebocoran feedback dimana-mana. Mereka agresif, frontal, enerjik, dan tak ekanl takut. Banyak hal dari Pandora yang mengingatkan saya pada Nirvana, walaupun mereka mengaku tidak mengenal apa itu grunge. Malah, Wolfgang Amadeus Mozart lah yang menjadi fantasi mereka untuk sepanggung dengan musisi lain. Cari tahu lebih jauh tentang band mayoritas perempuan yang sekarang sudah jarang, hey boy, you might got kicked out. Watch out!

Hi Pandora, bisa diperkenalkan, Pandora ini siapa aja? Dan gimana cerita terbentuknya Pandora?
Pandora adalah trio trash-core-punk dari Belgia/Jerman. Kami terbentuk pada 2006, saat itu Mia dan saya memutuskan untuk membentuk sebuah band. Tidak lama kami menambah formasi ketika Roman (drummer) bergabung setahun yang lalu, sejak itulah Pandora yang sekarang ini terlahir. Kami berubah menjadi mesin-pembunuh sejak saat itu.

Sejauh yang saya dengarkan di MySpace, musik kalian sangat tidak “trendy” untuk jaman sekarang. Apakah kalian ingin membawa kembali nuansa sound 90an?
Well, kami tidak pernah ingin menjadi trendi. Kami bukanlah orang-orang yang trendi, jadi kenapa musik kami harus trendi? Kami memainkan musik seperti ini yang diciptakan melalui jiwa kami yang tersesat serta tangan dan hati yang terbakar. Kami tidak menolak pandangan bahwa kami membawa kembali sesuatu hal, namun kami lebih kepada menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah ada. Kami memberikan emosi, ekspresi dan suara kami kepada pendengar. Walaupun tentu saja kami memang dipengaruhi oleh dekade 90an.

Ada cerita dibalik nama Pandora?
Dalam mitologi Yunani, Pandora adalah nama perempuan pertama di bumi, dia diberi sebuah kotak oleh Zeus yang tidak boleh dia buka. Tapi karena penasaran, dia membukanya. Kemudian semua iblis dan kesialan datang ke dunia. Yang tersisa di kotak tersebut hanyalah harapan. Kami mengidentifikasikan semangat kami tentang punk rock dan musik secara umum melalui analogi di mitos tersebut. Ini adalah mengenai menyukai sesuatu, mengambil resiko, tidak kenal takut, bergerak melebihi batas, meneriakkan itu semua, tanpa rasa takut, tanpa menghormati segala aturan yang mengikat, hanya menjadi bebas. Dan tentu saja menjadi bebas dan berjuang untuk kebebasan kami secara pribadi maupun secara umum. Persis seperti melakukan sesuatu hal yang kontroversial, mungkin akan menciptakan resiko juga rasa sakit dan rintangan. Ini adalah bahaya yang memang harus kita lalui, namun yang tertinggal dibalik itu semua adalah harapan. Harapan akan masa depan, sudut pandang baru dan saat yang lebih baik. Maka kita bisa belajar untuk memperjuangkan hal tersebut.

Band dengan mayoritas perempuan didalamnya dan terdengar seperti Kittie, Hole sudah sangat jarang sekarang ini. Apakah kalian terpengaruh oleh band band tersebut dan gerakan grunge/alternatif di dekade 90an?
Tentu saja, kami sangat menyukai scene dekade 90an. Namun kami juga respek kepada banyak band lain dengan perempuan di garda depan seperti Betty Poison, May Be May, Luminal, Madkin. Mereka membuatmu kehabisan nafas.

Saya dengar Pandora baru saja merilis album dan sedang tur Eropa. Sejauh ini, bagaimana reaksi penonton terhadap musik dan gaya kalian?
MENAKJUBKAN! Pertunjukkan kami tidak pernah se-enerjik dan bertenaga seperti ini dan juga dihargai begitu dalam oleh banyak orang. Orang-orang menjadi gila sepanjang waktu. Disana pasti terjadi sesuatu yang hebat.

Kata-kata apa yang paling tepat untuk mendeskripsikan musik Pandora?
Eksplosif, tak kenal takut, dalam, impertinent, berbeda.

Musik kalian terdengar begitu kasar, liar, distortif dengan feedback dimana-mana, suara yang begitu tegas dan dalam dengan dua wanita didalamnya. Mengingatkan saya kepada Bleach-nya Nirvana. Apa pendapat kalian mengenai Nirvana, Kurt Cobain dan Courtney Love? Atau ada band lain yang menjadi kredit atas terbentuknya musik kalian yang sekarang ini?
Kurt Cobain dan Courtney Love, keduanya banyak mengisnpirasi saya secara personal. Dalam dunia rock n roll dengan begitu banyak orang yang tidak menjadi dirinya sendiri dan banyak orang yang hanya ikut-ikutan saja, mereka memberi contoh bagi saya bahwa menjadi diri sendiri dan otentik dalam musik adalah hal yang penting. Saya rasa kami memiliki emosi yang sama dalam musik kami. Mungkin ini adalah alasan mengapa musik kami mengingatkan pada musik mereka pada masa itu. Sekarang ini saya banyak juga mendengarkan Oasis, Lou Reed dan Siouxsie and the Banshees. Saya menyukai mereka. Mereka sangat menginspirasi saya. Membuka horison baru buat saya. Saya selalu mencari sudut pandang baru. Ini esensial untuk seorang pekerja seni.

Grunge sudah mati, bukan? Atau kalian datang untuk membawanya kembali?
Kami tidak benar-benar tahu grunge itu apa. Tapi mungkin kamu benar, yeahh ;-)

Kebanyakan lirik lagu Pandora tentang apa?
Takdir dari kehidupan manusia, delusi, ketakutan, kemarahan terhadap dunia dan masyarakat, cinta, seks, tekanan yang harus dihadapi pemuda modern, kesia-siaan industrial dan sosial, warna. Musik kami adalah cermin dari apa yang kami lihat. Jadi kamu tinggal memilih. Karena saya tidak pernah tidur.

Sejauh ini, apa atraksi favorit kalian di panggung? Apa hal paling gila dan liar yang pernah kalian lakukan di panggung?
Sudah pasti ketika pertunjukkan peluncuran album kami. Para penonton melakukan stage diving sepanjang waktu, dan Mia melompat juga ke arah penonton. Benar-benar gila!!! Namun kami selalu memberi 100% pada setiap pertunujukkan. Perasaan dan semangatnya selalu serupa pada setiap panggung.

Mana yang lebih kalian nikmati: penonton yang ikut bernyanyi atau penonton yang melakukan stage diving?
Kebanyakan sih keduanya, bukankah begitu? :)

Siapa musisi/band yang Pandora sangat ingin berbagi panggung dengannya?
Wolfgang Amadeus Mozart.

Jika Pandora dihadapkan pada pilihan yang tidak bisa dihindari, antara sepanggung dengan Lady Gaga atau Spice Gilrs, mana yang kalian pilih? Kenapa?
Kamu bisa bertanya apa yang lebih suka saya makan: sebuah kayu kukus atau ludahan aluminium panggang.

Dimana kami bisa mendapatkan album Pandora? Karena tinggal di negara dunia ke 3 sehingga tidak mudah mendapatkan albumnya.
Kami masih berupaya untuk membuat kesepakatan dengan distributor. Kami berhasil untuk merilis album kami di Amerika Serikat, jadi semoga saja kami juga bisa menyalurkannya ke Asia. Namun, kamu tetap bisa memesannya di hompage kami. Untuk kamu yang ada di Asia, ii adalah cara termurah untuk membelinya, paling tidak untuk saat ini.

Apa pendapatmu mengenai internet dalam industri musik? Apakah membantu atau malah merugikan?
Ada dua sisi. Namun apapun yang terjadi, saya pikir semuanya menjadi sama saja. Ada artis yang ingin menjadi terkenal (bermain musik, pergi tur, menjadi bisa hidup dari musik, semacam itu, apapun namanya) dan ada orang yang ingin mendengarkan musik tersebut. Keseimbangan ini selalu ada. Masalahnya lebih kepada perubahan struktur sosial, eksistensi manusia, krisis ekonomi dan ketidakmampuan serta keserakahan orang-orang yang seharusnya mengatur itu semua. Jadi, industri musik juga banyak menderita karenanya.

Bagaimana pendapat kalian tentang berbagi musik secara gratis melalui internet? Apakah itu keajaiban tekhnologi atau musibah?
Well, dalam berbagai sudut pandang saya cenderung marxis, namun saya tidak percaya bahwa manusia mampu mengatur dunia yang non-kapitalis. Saya suka berbagi, saya suka memberi namun juga bertahan hidup. Dan seorang artis juga harus bertahan hidup. Sama saja dengan tukang roti, montir atau pelukis. Kebanyakan musisi muda tidaklah kaya, jadi saya rasa ini adalah musibah ketika musik tersebar ke seluruh dunia secara cuma-Cuma, dan disisi lain tidak ada yang peduli akan kehidupan artisnya.

Apa yang kalian harapkan dari dirilisnya MELANCHOLIC FREEDOM?
Kami harap dunia dan masyarakatnya akan terkejut dan teringat bahwa tidak semua hal baik-baik saja. Dan kami harap ini akan menjadi satu langkah awal yang akan membawa kami ke Indonesia suatu hari nanti!!! :)

Terima kasih Pandora, selamat melanjutkan tur! Mampir ke Indonesia jika datang dekat kesini :D
Terima kasih juga!
-----------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full story

Pandora
Member: Annie (Guitar/vocals), Michele (Bass/vocals) and Roman (drums)
Genre: Grunge, Punk Rock, Alternative
Based in: Belgium
MySpace

So Are You Going to be The New Beach House's Fans?

Beach House
Genre: Dream Pop
Based In: Maryland, US
Label: Sub Pop
Year: 2010
Rate: 8.5/10
MySpace






Duo dream pop handal dari Maryland, Amerika Serikat, kembali lagi dengan album terbarunya yang berjudul Teen Dream, setelah pada 2008 mereka merilis Devotion. Setelah menghasilkan dream pop yang berat, malas dan lamban pada Devotion, pada Teen Dream, Beach House menghasilkan karya yang sedikit lebih bersemangat. Lagu pembuka, Zebra langsung menggambarkan hal tersebut, dengan gebukan bass drum satu-duanya yang lebih bersemangat.

Teen Dream adalah album pertama Beach House dengan label Sub Pop yang termashyur itu. Tampaknya bekerja dengan Sub Pop menghasilkan sedikit perubahan (kearah yang lebih baik) pada musik Beach House. Pada Teen Dream, Beach House tampil dengan lebih berirama, terang, pop yang lebih mudah dicerna daripada sebelumnya. Namun tentu masih dengan ciri khas Beach House. Nyanyian yang lamban dan terpotong-potong, suara keyboard yang menghasilkan ambient dream pop yang diikuti suara backing vokal di beberapa lagu, diikuti petikan gitar yang menjadi progresi melodi dalam lagu. Suara drum yang kali ini sedikit lebih didepan namun tetap berat tentunya membuat Teen Dream lebih mudah diikuti iramanya ketimbang album album Beach House sebelumnya.

Satu hal yang unik dan diluar ekspektasi pada Teen Dream ini adalah, hadirnya nuansa techno pada lagu lagu Beach House! Memunculkan sedikit sensasi Bjork disana, Lover of Mine & 10 Mile Stereo adalah contohnya. Used To Be adalah satu contoh lagu yang paling light dan indie pop pada album Teen Dream. Bahkan Better Times saya rasa terasa cukup folk, dan memang diluar jalur Beach House sebagai band dream pop lamban. Kali ini nampaknya Beach Hopuse dan Sub Pop berusaha merangkul lebih banyak pendengar dengan musik yang lebih listenable daripada album album sebelumnya. Top songs of the album are: Silver Soul yang tersambung ke Norway, Walk in The Park, dan Take Care. So are you going to be the new Beach House's fans? (Jay)
-------------------------------------------------------------------------------------------click readmore for full story
Tracklist:
01. Zebra
02. Silver Soul
03. Norway
04. Walk in the Park
05. Used to Be
06. Lover of Mine
07. Better Times
08. 10 Mile Stereo
09. Real Love
10. Take Care

YES NO WAVE
DOWNLOAD FREE MUSIC
Adrian Adioetomo - Plays Standards (Sort Of)
words by: Adrian Adioetomo

SETAN BLUES!


This recording was made during practice sessions. The songs provide good platforms for guitar exploration and thematic re-arrangements. Part of the practice is also an attempt hoping to bring 'new-interpretation' to each songs. The result, hopefully, would not stray too far from their original meaning.

But even more so, these songs have provided endless knowledge and inspiration about the blues. Not only as musical and guitar-playing knowledge, but also some understanding on what it is about.

All songs are recorded in July, 2009 in Adrian's study room, and in an apartment living room, straight to a hand-held digital recorder. Compiling this recording and releasing it as free download is an act of tribute to the musical-root that has influenced so many of today's modern music. Sure it would continue to do good to many people. Enjoy! (Adrian Adioetomo)

Track List:
01. Unknown Title
02. Hear My Train Comin'
03. Death Letter
04. Got My Mojo Workin'
05. I Just Want To Make Love To You
06. Hellhound On My Trail
07. Hellhound On My Trail II
08. She's Allright
09. Sunshine Of Your Love
10. Spoonful
11. Baby Please Don't Go
12. Walkin' Blues

Dapatkan secara gratis di:
YES NO WAVE MUSIC

Si Ganteng, kali ini dengan Golden Eye:

"Ya Tuhan Indahkanlah Perilakuku Seperti Engkau Mengindahkan Wajahku Yang Ganteng Ini"
(doa anak ganteng)



Official email release by Anitha Silvia:
Ruang 109 adalah suatu komunitas seni yang dibentuk oleh sekelompok mahasiswa DKV ITS untuk mewarnai perkembangan seni di Surabaya. Salah satu proyek andalan ruang 109 adalah kompilasi komik. Pada Oktober 2009, ruang 109 telah menerbitkan kompilasi komik Anak Ganteng:The Movie yang mendapatkan sambutan yang hangat dari komunitas komik se-Jawa. Dalam rangka Cergamboree 2010, ruang 109 menerbitkan dua kompilasi komik sekaligus yaitu Anak Ganteng:Golden Eye dan Petualangan Anak Cantik.

Anak Ganteng:Golden Eye secara sadar melibatkan 15 artist pria yang berdomisili di Surabaya (Faris, Pandu, Kuro, Bagus, Jwy), Surakarta (Pakdeath, Eka Celeng, Shiro), Yogyakarta (Domi), Cirebon (Arut), Bandung (Paru), dan Jakarta (Sulaiman Said, Anton, Gembira Putra Agam).

Proyek ini mengusung semangat copyleft, maka Anak Ganteng:Golden Eye memakai Creative Commons the Attribution-Noncommercial-Share Alike 3.0 Unported License. Selain meliris versi digital, kami juga meliris dalam format fotokopian.

Selamat menikmati Anak Ganteng versi ruang 109, silakan klik link-nya!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kasian sekali bukan? Mereka merilis ini hanya dalam format fotokopian. Kalau saya teman main basket Azrul Ananda, pasti saya suruh dia masukkin ini ke koran drama-nya. Ini jelas jauh lebih ganteng daripada anjing dengan kaca pembesar itu. Ehem...

Setelah si ganteng The Movie sukses menghibur aktivitas boker pagi di kantor, bagaimana dengan Golden Eye? Hadir dengan halaman lebih banyak, dan peserta lebih banyak yang datang dari berbagai daerah di Pulau Jawa. Masih menghibur? Tentu saja. Buat apa komik seperti ini masih eksis kalau memang tidak menghibur. Masih ada Stella Di Sicilia yang kali ini coba diungkap jati diri dibalik jubahnya. Komik-komik garing gak penting, termasuk dari Gembi (wastedrockers, Sungsang lebam Telak, Museum of Modern Art). Dialog-dialog konyol seperti karya Domi. Dan komik dengan metafora implisit paling kontroversial dari Faris yang tidak takut di fatwa haram oleh MUI. Dan beberapa karya bombastis nan ganteng lainnya, baca dan download aja sendiri! haha...

Quote paling favorit dari Golden Eye adalah kalimat berikut: "Ya Tuhan indahkanlah perilakuku seperti engkau mengindahkan wajahku yang ganteng ini (doa anak ganteng)". What the Fuck! HAHAHAHA.... Kali ini tidak hanya teman baca sembari boker, tapi juga sembari mengumpulkan semangat sebelum kerja atau kuliah (baca: bolos kuliah atau nyantai2 di jamk kerja sampai menjelang makan siang). Download kegantengan komik ini!!! (Jay)

click readmore for full stories

Komikus-Komikus Terganteng, Terberani dan Terdepan Dari Surabaya dan Sekitarnya Kembali Lagi Dalam "The Movie"!

Artist: Rakhmat Dwi Septian, Evan Permana, Tubagus Riski Darmawan, Bambang Trisunu, Afrizal "Phleg", Toro Elmar, Sandy Christo Manalu


Bahkan anak-anak ganteng yang sering muncul di TV belum tentu bisa bikin gambar dan komik semenarik yang dibuat pejantan di Kompilasi Komik Anak Ganteng The Movie ini. Lambang Power Rangers The Movie yang diadaptasi pada kover ini tentu saja menandakan bahwa mereka mereka ini adalah pemuda generasi Power Rangers, Jason sampai Kimberly. Lalu?

Sebagai anak-anak yang bersenang-senang dengan seni dan komik versi mereka sendiri, kompilasi komik ini sukses sekali menghibur kaum awam sampai kaum penyembah berhala. Iseng-iseng? Sudah pasti. Message to deliver? They got some. Cultural content? Oh, Surabaya adalah kota agresif dengan lekuk budaya yang nampaknya masih sangat tebal, setebal timbal dalam asap sepeda motor di jalanan rusaknya. Pornography? Explicitly. Surreal? Oh, you couldn't wish for more.

Kuro membuka komik ini setelah basa basi dengan sentuhan muka Raffi Ahmad didepan sebagai ikon anak ganteng. Tetap dengan gaya surreal-nya, banyak tulisan walau tulisan tangannya tidak bagus, seolah-olah tulisan dengan banyak pesan mendalam (apakah memang banyak pesan mendalam?). Kemudian Phleg muncul hanya dengan logo-logo proyek musiknya, dengan bingkai karakter anak-anak favorit, Dora the Explorer. Bagian Stella Di Sicilia dari Bagus langsung menjadi favorit saya, dengan karakter gadis berjubah (bertopi dengan tulisan HALAL dalam huruf arab di satu cerita!).

Kemudian masih ada metafora Windows dari mikocok yang dengan cerdasnya digariskan oleh Toro Elmar. Evvn dengan berbagai panel komik dengan akhiran "ASU" menjadi sangat garing, namun bagian yang melengkapi kegantengan komik ini. Bebe menggariskan gambar-gambar yang horror, dan beberapa simbolisasi saya rasa. Daaann Jowy melengkapi kegantengan komik ini dengan gampar porno lugasnya yang langsung menarik hati untuk menjadikan gambar-gambar ini menjadi kaos. Boleh ga ya sama Jowy? Hahahaha...

Komik super ganteng ini benar-benar terpengaruh besar oleh kharisma artis ibukota, Raffi Ahmad. Terbukti hadir di awal dan akhir halamannya. Cute, isn't it? A-haha.. Download segeraaaaaa!!!! jadikan temen kala bokerrr! (Jay)

click readmore for full stories