Vox menjadi salah satu band yang jadi tampil di Jakarta Rock Parade. Apa yang terjadi disana? Simak apa kata Joseph di bawah ini.

Hi Joseph, gimana panggung Vox di JRP kemarin?
alhamdullilah puji tuhan, lancar-lancar saja. Crowdnya cukup ramai dan apresiatif. Oh ya , dan lunas hehe

Banyak laporan negatif mengenai JRP, sebenarnya gimana kondisi sebenarnya di lapangan menurut sudut pandang performer seperti anda?
Kalo performer ya tugasnya perform, bukan mengkritisi. Asal urusan stage beres, manajemen bilang naik, ya kita naik aja. Sound dan lighting di stage indoor tempat kita main lumayan oke kok hehe

Isu-nya banyak band yang belum dibayar sampai gak jadi tampil, benar?
Sepertinya benar. Saya sendiri kurang tahu, karena baru datang beberapa jam sebelum perform, tapi kabar dari teman-teman vox dan band-band lain memang begitu adanya.sayang sekali.

Vox sendiri, kenapa akhirnya jadi tampil? apa memang tidak ada masalah?
Karena tim manajemen kami akhirnya sukses ‘melunaskan’ beberapa saat sebelum kita manggung hehe. Lagipula agak kurang rock kalo sudah jauh-jauh datang ke jakarta, tidak jadi manggung dan tidak dibayar pula. Kalo rumah kita di blok m mungkin enak, tinggal naik trans jakarta udah bisa pulang.

Secara keseluruhan, apakah anda sendiri puas atau kecewa sudah bisa tampil di JRP?
Yaaa, cukup puas lah. bisa mewakili Surabaya di event yang mengandung kata rock parade. Kekecewaan terbesar mungkin karena tidak bisa melihat band-band yang harusnya perform namun batal karena masalah-masalah itu tadi.

Kalo menurut anda, apa yang bikin acara yang secara konsep sebenarnya keren ini, bisa jadi berantakan begini?
Duit. Masalah di kota besar kan tidak jauh-jauh dari duit haha.

Apakah orang Indonesia memang belum siap dengan festival rock seperti yang diusung JRP?
Sangat siap sebenarnya. Orang indonesia sebenarnya lebih butuh festival rock daripada agresifitasnya tak tersalurkan. Yang ada nanti malah lempar-lempar di stadion, bakar-bakar pas demo dan bom-boman di tempat wisata. Cuma siap tidak membayar 400 ribu perhari itu perkara lain lagi. Ini kan festival rock, bukan jazz.

Apakah benar kalo dibilang, panitia JRP tidak cukup berkapasitas untuk menyelenggarakan acara sebesar JRP?
Sebenarnya cukup berkapasitas kalau saya lihat. Cuma ya itu tadi, kalau tidak ada sponsor gede yang membackup masalah dana, trus band-bandnya mau dibayar pake apa. Ini kan bukan acara friends-rock (gratisan-komunitas-persahabatan)

Menurut anda, apa sisi baik yang bisa ditemukan dari JRP kemarin?
Kami bisa maen di panggung tennis indoor yang dipakai Suede, Ash sampe Bjork hehehe. Oh ya, dan dapet ID gratis buat all access area.. trus menurut jumek (kru panggung Vox), mbak-mbak spg-nya Greensands cantik2.haha

Diluar segala keruwetannya, band apa yang performance-nya menurut anda keren di JRP ini?
Elpamas dan Flowers

Apakah acara seperti ini perlu diadakan lagi di kemudian hari?
Perlu. Gak ada yang salah dengan konsepnya. Cukup terpuji kok, Cuma ya dengan beberapa catatan itu tadi. Titipan kata mutiara dari Surabaya. Jer basuki mawa bea. Dan tiket 400-600 ribu itu bener-bener kurang rock, kecuali perekonomian kita sudah membaik.

Bagaimana harapan anda kalo ke depan bakal ada acara serupa?
Semua band dilunasi sesuai kontrak hahaha. Cari sponsor gede biar tiketnya bisa murah, trus ngundang Edane dan Devadata.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lain Joseph lain Arian 13 dari Seringai. Nampaknya Arian masih cukup geram dengan event ini. Seringai memang batal tampil. Simak sendiri apa kata Arian di bawah ini. 


Hi Arian, gimana kabar pasca JRP, history has been made?
Ya begitu saja. Pemenuhan kewajiban dari pihak promotor JRP sih masih diurus oleh manajemen Seringai.

Seringai kenapa gak jadi main?
Karena sepertinya setelah surat kontrak ditandatangani, pihak promotor tidak menginginkan Seringai bermain. Tidak ada goodwill dari mereka sampai ke hari H.

Isu-nya banyak band yang belum dibayar sampai gak jadi tampil, benar begitu?
Itu bukan isu.

Secara keseluruhan, anda sendiri puas atau kecewa sudah bisa terlibat di JRP?
Lebih ke sedih, karena di Kompas dan beberapa media, liputannya seperti tidak terlalu big deal, dan malah merembet tentang ‘bagaimana musik rock tidak menjual’. Bukan itu masalahnya.

Kalo menurut Arian, kenapa acara rock masif seperti ini bisa gagal?
Ah, memang promotor tidak serius saja membuat sebuah event.

Mungkin salah satu penyebabnya karena ga ada sponsor, tapi industri di Indonesia menurut Arian apakah sudah memungkinkan kalo kedepannya menjadi sponsor acara seperti ini?

Ya kalau nggak ada sponsor, kan bisa diundur, atau dibuat lebih kecil festivalnya. Nggak perlu sebesar yang tidak bisa di-handle.

Apakah orang Indonesia memang belum siap dengan festival rock seperti yang diusung JRP? Banyak yang bilang tiket kemahalan and so on…

Tiket menjadi mahal karena banyak pengisi acara yang cancel, jadi calon crowd sudah malas duluan.

Apakah panitia memang kurang mampu menghandle? apakah seperti cita-cita yang terlalu tinggi?
You think?

Kalo ada kesempatan mengeluarkan uneg-uneg pada panitia, apa yang akan Arian sampaikan?
Nggak ada. Kan sudah diurus manajemen, dan kita lihat saja sesuai dengan surat kontrak.

Menurut anda, apa sisi baik yang bisa ditemukan dari JRP kemarin?
Tidak tahu.

Diluar segala keruwetannya, band apa yang performance-nya menurut anda keren di JRP ini?
Mono dari Jepang. Sayang mainnya terlalu malam. El Pamas juga keren.

Apakah acara seperti ini perlu diadakan lagi di kemudian hari?
Terserah itu sih. Kalau bisa ya bagus, kalau dirasa tidak bisa mending jangan.

Bagaimana harapan anda kalo ke depan bakal ada acara serupa?
Gue nggak berekspektasi macam-macam, sebenarnya. Masih banyak acara lain juga kan. Dan jangan nunggu. Kalau mau bikin ya bikin saja. Tapi bikin yang bener.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

*Semoga segala sesuatu yang telah terjadi diluar sana bisa menjadi pelajaran pada semua pihak terkait langsung dan tidak langsung. Amin....

Interview and words: Jay


*Postingan ini sengaja tidak di alih-bahasa kan ke bahasa Inggris.

Related Articles | You must read these also



3 comments

  1. Anonymous // August 6, 2008 at 3:29 PM  

    Salut buat Joseph.. Keep on Rockin Man..
    ah... bapak arian comment ga asik...
    koran segede kompas dengan editor2 yang super oke. jelas udah ngeliat fenomena rock yang kurang diapresiasi oleh penikmat musik rock nya.. Salut buat Tengkorak, keren... lebih keren dari Dismember n Seringai yg ga jadi tampil..
    Gw sbg fans seringai kecewa banget ama lo arian.. masa gara2 masalah seperti itu kalian ga memperhatikan kami yang pengen liat lo (terlepas alasannya apa)..
    kalo gw emang berfikir kastanya musik rock masih jauh di bawah Jazz ato Pop..
    Ga banyak yg bisa beli tiket kayak penonton Java Jazz ato Konser2 Pop Indo ato luar negeri...
    Gw kecewa lo ga main di JRP..
    Gw pikir dg memberi apresiasi beli tiket buat nonton JRP n seringai di dalamnya malah seringainya sok2an ga maen pake acara management2 segala...
    SALAM..EX Fans Seringai yg Kecewa..

    Buat Band2 yang udah gw tonton thank you all...
    MAJUKAN TERUS ROCK INdonesia...
    Mudah2an tetep ada Next JRP di taun2 mendatang.. AMIINNN..

  2. Anonymous // August 7, 2008 at 11:47 AM  

    dear anonymous [selalu anonymous ya tipikal komen seperti ini? :D]

    maaf kalau mengecewakan elo [nampaknya lo mampir ke multiply gue karena isi suratnya kurang lebih sama dan berbeda sikap, strange. punya kepribadian 2? ;)].

    tapi maaf, you don't know what's really happening there dan berada di posisi kami. kalau panitia memang menyodorkan surat kontrak ya nggak bisa buat main-main lah. bawa-bawa manajemen? ya tentu saja, dari awal juga panitia menghampiri manajemen. tapi ketika kami mencoba berkomunikasi dengan panitia, sepertinya tidak ada respon sama sekali. jadi main atau tidak saja tidak jelas. ;)

    by the way, FYI Dismember akhirnya tetap main jam 2 dini hari, dan kena rip off panitia dan pulang ke negaranya belum dibayar. ;) i don't think it's good.

    dan menurut gue pemberitaan di Kompas tentang JRP hanya selintas saja, tidak mendalam. reportase yang lebih baik ada di Gatra dan Tempo.

    cheers.

    13

  3. Anonymous // August 7, 2008 at 12:12 PM  

    hello anonymous dan arian

    yeah..
    makasih buat anonim yg uda komen disini
    tapi overall, saya setuju ama arian
    kalo ga lewat manajemen, trus mau lewat mana lg (kecuali kamu republik cinta )
    saya (seperti anonim), juga kecewa sekali ga bisa liat band-band bagus yang kudunya maen.

    tapi emang acara seperti itu kudunya serius dan cukup rapi pengaturannya.

    ga bisa pake cara maen dulu, bayar kapan2
    kecuali kalo emang di depan bilang kyk gitu, its okay then, kita akan tetep maen for the sake of the fans.

    saya yakin seringai pasti loyal dan respect ama penggemarnya, cuma somehow pada jrp kemaren ada hal-hal yang emang sudah ga bisa ditoleransi.

    begitulah kira-kira, maaf kalo komen saya kurang berkenan.semoga ke depan bisa lebih oke (kalo ada sequelnya)

Post a Comment